Kamis, 25 Oktober 2012

Menjemur bayi


Langkah menjemur bayi:
· Jemur bayi dalam posisi telentang dan tengkurap. Bila perlu, bayi dapat dijemur pada pagi hari antara pukul 07.00 sampai 08.00 selama 15-30 menit.
· Jemur bayi sebelum mandi, bukalah baju bayi dan pakaikan popok yang minim. Hindari mata dari sinar matahari langsung.
· Ganti posisi bayi setiap 15menit
· Hindari udara yang kotor

Hal Yang perlu diwaspadai
· Kekuningan
· Bayi lemah, malas minum, muntah dan demam
· Infeksi tali pusat yang ditandai dengan pangkal tali pusat basah, berbau. Kulit sekitar tali pusat kemerahan dan kadang-kadang bernanah.
· Jika berdomisili di lokasi dengan tingkat polusi yang cukup tinggi, terutama di kota-kota besar, disarankan untuk menjemur bayi sebelum jam 8 pagi

Lain-lain
Bila terjadi sesuatu pada bayi, cepat bawa ke UGD (Unit Gawat Darurat) Rumah Sakit terdekat, walaupun belum waktunya kontrol.




Merawat Alat Kelamin Bayi


Cara merawat alat kelamin bayi adalah :
· Buka popok bayi, angkat kedua kaki bayi dengan satu tangan, sementara itu  tangan lainnya menarik dan menutup kotoran bayi dengan sebagian popok, untuk membatasi badan bayi dengan kotorannya. Bersihkan bekas kotooran bayi yang menempel di pantat dan sekitarnya dengan ujung popok yang bersih.
· Bersihkan dengan tisu atau kapas bulat yang telah dibasahi, lalu buang popok yang kotor. Bersihkan bekas kotoran ke arah anus. Hal ini sangat penting pada bayi perempuan, agar vaginanya tida terinfeksi oleh kotoran. Khusus untuk bayi perempuan, bersihkan juga kelaminnya dengan cara mengucuri air dari atas ke bawah sampai bersih. Cara ini untuk menghindari kemungkinan iritasi bila menggunakan tisu atau kapas.
· Jika kotoran bayi sudah terlanjur lengket, anda dapat membasuh bagian yang kotor itu dengan air, baru membersihkannya dengan kapas atau tisu. Keringkan pantat bayi dengan menekan-nekan kain atau handuk lembut.
· Jika perlu oleskan baby oil di bokong dan lipatan paha agar kulit bayi tetap kering, tidak lembab. Untuk bayi perempuan, jangan lupa membersihkan lipatan di sekitar kelaminnya, termasuk lipatan paha. Sementara untuk bayi laki-laki, agar tidak terjadi penyumbatan di ujung penisnya, anda dapat menarik ujung penis tersebut ke arah pangkal, lalu bersihkan dengan kapas basah. Kemudian, siram ujungnya dengan air dan dorong kembali ujung penis.

Catatan:
Bayi perempuan terkadang mengeluarkan haid selama 3-5hari. Ada juga yang buah dadanya membesar. Hal ini terjadi karena masih ada pengaruh dari sisa hormon ibu sewaktu hamil dan akan menghilang dengan sendirinya. Jangan dipijat. Tidak diperbolehkan sunat bagi wanita.


Perawatan Tali Pusat Bayi


Alat dan Bahan
· Air hangat
· Kasa dan kapas yang streril

Cara Melakukan
1. Cuci tangan dengan sabun sampai bersih, keringkan dengan handuk yang bersih.
2. Buka balutan pada tali pusat yang akan diganti dengan lembut dan hati-hati dan buang ke tempat sampah. Bila lengket basahi dengan air hangat.
3. Bersihkan tali pusat dan daerah sekitar tali pusat menggunakan kapas yang dibasahi air hangat, lakukan dengan lembut dan hati-hati.
4. Keringkan tali pusat dan balut kembali menggunakan kasa steril kering

Waktu Perawatan Tali Pusat
1. Sehabis mandi pagi/.sore hari
2. Sewaktu-waktu bila balutan tali pusat basah oleh air kencing/kotoran bayi.
3. Lakukan sampai tali pusat kering/puput

Hal Yang Harus Diperhatikan
1. Jangan menggunakan plester dalam membalut tali pusat bayi, karena dapat menimbulkan iritasi/luka/gatal-gatal pada daerah sekitar tali pusat (kulit yang menjadi tempat penempelan plester)
2. Daerah tali pusat dan sekitarnya harus selalu dalam keadaan kering dan bersih.
3. Bila pada tali pusat atau daerah sekitar tali pusat terdapat tanda-tanda infeksi seperti warna kemerahan, ada nanah, bayi demam/rewel, segera hubungi petugas kesehatan/bawa ke puskesmas.



Memandikan bayi



Langkah-langkah memandikan bayi:

  1. Taruh bayi di atas perlak, satu persatu lepaskan baju. Bersihkan lebih dulu jika bayi ngompol atau BAB. Seka dengan waslap yang telah dicelupkan air hangat. Mulai dari kepala, muka, lipatan leher, tangan, dada, lipatan ketiak, paha, kaki, terakhir yang paling kotor yaitu lipatan paha, area kelamin dan pantat.
  2.  Sabuni bayi, dengan waslap yang ditetesi sabun, mulai dari atas ke bawah.
  3.  Angkat bayi dengan cara menyelipkan tangan kiri di bawah tengkuknya, lalu pegang erat ketiaknya. Tangan kanan memegang tubuhnya untuk dimasukkan ke dalam bak mandi. Pegang bagian punggung dan leher bayi dengan telapak tangan kiri, sementara ibu jari dan telunjuk menutup telinga kanan dan kiri bayi agar tak kemasukan air. Bilas dengan tangan kanan ketika membasuh seluruh tubuhnya, dimulai dari bagian kepala. Jangan terlalu lama, agar bayi tak kedinginan. Untuk membersihkan punggungnya, balikkan tubuh bayi dengan cara sangga tubuhnya dan pegang erat ketiaknya dengan tangan kiri. Tangan kanan bisa mulai membilas bagian belakang. 
  4. Setelah tak tersisa bekas busa sabun dan sampo, angkat bayi dan letakkan di atas handuk yang telah disiapkan. Tutup tubuh bayi dengan bagian handuk di sebelah kiri dan kanan, lalu keringkan kepalanya. Setelah itu keringkan seluruh tubuhnya, tangan dan kaki. Pastikan bagian lipatan seperti leher, paha, ketiak kering dari air. Pada bayi gemuk banyak terdapat lipatan. 
  5. Pindahkan bayi ke susunan pakaiannya. Lakukan perawatan tali pusat*. Olesi perut dan punggung bayi dengan minyak telon. Boleh diberi bedak, walau tidak harus. Pada lipatan-lipatan boleh juga diberi krim. Setelah itu pakaikan popoknya, baru kemudian bajunya. 
  6. Setelah bayi mengenakan baju, bersihkan mata, mulut dan telinga. Bersihkan kedua matanya dengan kapas yang telah direndam air matang, dari ujung mata ke arah hidung. Gunakan kapas yang berbeda untuk masing-masing mata. Bersihkan lubang hidung dan daun telinga dengan cotton buds. Jangan masukkan cotton buds ke dalam lubang telinga. Bersihkan bagian luar telinganya saja. 
  7. Setelah semua selesai, bagian muka bayi boleh diberi bedak dengan cara mengusapnya. Kemudian bayi kita peluk supaya ada transfer rasa hangat dari badan ibu ke bayi. 

Puisi Masa 2006 - Oktober 2012

Semerbak harum..
Suci putih bersih..
Akal memuncak ingin menyatu dalam jiwa..
Gumpalan hitam merasuk membentengi cemerlangnya jiwa yang akan bersatu dengan imajinasi..
Menyeret dalam ruang gelap..
Terperangkap dalam permainannya..
Tersekap dan terbuai dengan berbagai nyanyian...
Mereka tertawa...dan sesekali berlompat-lompat..
Sedangkan nurani menjerit...menembus lapisan langit...

Khayalan melambung begitu tinggi,,tinggi sekali,,sampai aku tak bisa mencapainya.
Tapi diam..bukanlah jalan yang benar.
Mengikuti jalannya berarti mengikuti kehancuran manusia dengan perlahan.
Perahu kini berada di ombak yang besar dan petir menggelegar merusak panorama

Hanya kilauan nurani yang benar sehingga menerangi kegelapan...
Tindakan yang tepat bersatu dengan akal..
Menanam benih padi yang siap untuk tumbuh
Ke esokan harinya semua tersenyum dengan 'sinarnya'


TAFSIR AL QUR’AN SURAT AL FATIHAH


 TAFSIR AL QUR’AN SURAT AL FATIHAH

1.       Bismillahirrohmanirrohim
A.      Dari segi arti
       : artinya dengan, 100%
Menyebut nama Alloh 100%, TIDAK dengan nama yang lain, menghadapkan wajah, pikiran dan Qalbu hanya kepada Alloh dan memalingkannya dari yang lain.. (inilah arti Bismillah = dengan nama Alloh).
Ar Rohman : Maha Pengasih
Ke “Pengasih” an Alloh meliputi semua makhluk tanpa terkecuali, memberi dan mengasih kepada semua manusia siapapun juga, baik muslim maupun non muslim, dalam urusan dunianya. Berlaku hukum sunnatulloh, siapa yang bekerja keras, maka ia memperoleh hasil, siapa yang rajin belajar maka ia pandai, siapa yang menjaga kesehatan, maka ia menjadi sehat, dst. Sunnatulloh atas semua urusan dunia
Ar Rohim : Maha Penyayang
Ke “Rohim” an Alloh hanya diberikan kepada hamba-hamba yang menyembahNya saja, sayang nya Alloh di dunia dan di akhirat, khusus kepada hamba Nya yang berbakti, taat pada segala aturan dan perintah Nya.
B.      Dari segi bahasa
Akhir huruf dari semua ayat dalam surat Al Fatihah diakhiri dengan      (ya mati) dan bunyi kasroh, menunjukkan keharmonisan sya’ir dan keselarasannya, begitupun dengan arti dan maknanya saling berkaitan dan bersambung satu dengan lainnya. Tidak semua pantun atau syair kata-kata dan maknanya saling berkaitan dan berhubungan satu sengan lainnya. Contoh :
“Dahulu loyang, sekarang besi
  Dahulu sayang, sekarang benci”
Antara loyang dan besi tidak berhubungan, antara loyang dan sayang hanya sama bunyi akhir tetapi artinya tidak nyambung/berkaitan.
Inilah salah satu bukti bahwa bahasa Al Qur’an adalah bahasa yang tinggi, bahasa yang diciptakan bukan oleh manusia, tetapi bahasa “langit”, bahasa yang diciptakan oleh Alloh SWT. Setiap kata-kata dalam Al Qur’an tidak ada yang sia-sia, merupakan “mu’jizat” yang dianugerahkan Alloh kepada Nabi Muhammad SAW. Mengapa dikatakan mu’jizat? Karena seorang Muhammad dikenal dikalangan kaumnya merupakan seorang yang UMMI, tidak bisa membaca, tidak bisa menulis, apalagi bersya’ir !
Kisah Al Walid Bin Mughiroh :

C.      Dari segi makna
Bismillahirrohmanirrohim : Jika kita menyebut nama Alloh dengan menghadapkan wajah, pikiran dan qalbu kita 100% hanya kepada Alloh, maka Allohpun akan memberikan dengan sempurna “Rohman” dan “Rohim” Nya.
        Huruf Jar  Alloh adalah Majrur (kata yang di Jar kan).
Dengan      maka Allohi (100%), Ar rohmani (100%), Ar rohimi (100%)
Keyakinan kita kepada Alloh 100%, membuat kita yakin Alloh PASTI mengasihi kita 100%, menyayangi kita 100%, sehingga dengan keyakinan ini menjadikan kita beramal all out (sungguh-sungguh 100%) . Contohnya :
Ibadah untuk mendapatkan Rohman Nya (urusan-urusan kebaikan di dunia) :
1.       Belajar yang rajin
2.       Mencari rizqi dengan bersungguh-sungguh
3.       Menjaga kesehatan dengan makan yang bergizi dan rajin berolahraga
Ibadah untuk mendapatkan Rohim Nya (urusan-urusan kebaikan akhirat) :
1.       Sholat tahajjud dgn rajin bangun malam
2.       Tilawah Al Qur’an rajin
3.       Shaum sunnah rajin
4.       Sholat dhuha rajin
5.       Berbakti pada orang tua rajin
Jika kita yakin 100% pada Alloh, maka kita yakin dengan sifat Rohman Nya 100%, maka urusan-urusan dunia kita Pasti akan ditolong/dibantu oleh Alloh. Contoh : ketika kita sekolah menghadapi pelajaran yang sulit, dengan membaca Bismillah dan kemudian berusaha dengan keras untuk memahami pelajaran tsb dan mengulang-ulangnya, insyaAlloh Alloh akan memberi jalan pemahaman itu (dari arah manapun) sampai kita paham, sehingga ujian tidak perlu tidak PD sehingga harus mencontek atau cari bocoran soal dan jawaban dari orang lain !
2.       Alhamdulillahirobbil’alamiin.
Dari segi arti
Alhamdu                      :   Alif lam, pujian tertentu hanya kepada Alloh. Pujian yang umum
Hamdun                   . Pujian itu 100% sepenuhnya hanya milik Alloh (Segala pujian hanya milik Alloh), tidak memuji manusia, memuji guru, memuji dosen, memuji pemimpin, memuji alam semesta, memuji ilmu, dll (Semua kelebihan manusia2 karena Alloh). Berdasarkan ayat sebelumnya, Alloh sudah memberikan ke Rohman an Nya dan Ke Rohim an Nya kepada kita, maka adalah WAJAR bahwa segala pujian itu hanyalah milik Alloh. Dengan kita hanya 30% saja yakin/percaya pada ke Rohman an dan ke Rohim an Alloh, Alloh sudah menyayangi dan mengasihi kita lebih dari 50%. Dikasih sehat, padahal kita tidak menjaga kesehatan, dikasih pintar/pandai padahal kita belajar asal2an. Dikasih rizqi berupa harta padahal kita tidak mencarinya (dari orang tua), atau mencarinya tdk dgn upaya yg keras. Terlalu banyak hal-hal yang patut kita syukuri terhadap segala hal yang sudah diberikan Alloh kepada kita...
Alhamdu li llah, li artinya untuk/bagi (Selalu untuk atau selalu bagi) Alloh, menuju Alloh... sebagai Rabb, Rabb Adalah Tuhan yang membuat aturan hidup, berupa ayat-ayat, baik ayat-ayat Kauniyah (seluruh alam ciptaan Nya) maupun ayat-ayat Qauliyah (Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah). Al ‘Alamiin : semesta alam (universal), baik alam nyata/syahadah maupun alam ghaib.
Memuji Alloh sebagai Rabb (yang mambuat aturan hidup) :
1.       Qauliyah :  memahami dan mengamalkan seluruh isi AlQur’an dan Sunnah Rasululloh
2.       Kauniyah :  menguasai ilmu-ilmu “keduniaan”, seperti politik,sosial,ekonomi, budaya, hankam, kedokteran, Mipa, Teknik, dll.
Dengan prinsip ini, karena Alloh yang mengatur alam semesta ini – seharusnya – manusia yang berbakti dan taat pada aturan Alloh, LAYAK “menguasai” dan “memimpin” manusia. Telah dibuktikan oleh sejarah, bahwa Islam pernah memimpin dunia selama 700 th, abad ke 7 – 14. Tahun 611 M Nabi Muhammad menjadi Rasul, tahun 615 M Sayyidina Umar menaklukkan Persia dan Romawi...
3.       Ar Rohmanirrohim
Antara ayat 2 dan 3 tidak terputus, masih bersambung dan saling berkaitan...
Alhamdulillahi (Segala puji hanya milik Alloh) :
1.       Rabbul ‘alamiin  : sebagai Rabb semesta alam
2.       Ar rohmani : sebagai Yang Maha Pengasih
3.       Ar Rohimi  : sebagai Yang Maha Penyayang
Dari ayat pertama, kita menyebut nama Alloh karena sifat Alloh Ar Rohman (Maha Pengasih) dan sifat Ar Rohim (Maha Penyayang), lalu dengannya kita mendapatkan kasih dan sayang nya Alloh, baik di dunia maupun di akhirat..maka adalah WAJAR kita memuji Alloh karena Alloh sudah membuat aturan bagi kita, yang aturan itu membawa bahagia dan selamat dunia dan akhirat, yang Alloh juga sudah melimpahkan kasih Nya, dan sudah memberikan sayang Nya pada kita...
Alhamdulillahi robbil”alamiin
Alhamdulillahirrohmani
Alhamdulillahirrohimi
Terbukti Alloh sudah memberikan Rohman dan Rohim Nya kepada kita, maka SEPANTASNYA lah kita memuji Alloh dgn sifat Rohman dan Rohim Nya.
4.       Maaliki yaumiddin
Malik   : Raja/Penguasa (menguasai tetapi tidak memiliki)
Maaliki (Faa’il = subjek) : Pemilik
Yaumiddin : hari pembalasan
Alloh sbg Pemilik hari pembalasan, Penguasa sekaligus Pemilik..
Semua hal tergantung hanya kepada Alloh, menguasai dan memiliki segala-galanya secara tunggal, maka manusia pada hakikat nya juga milik Allah. Sehingga sewajarnya kita mengabdi, berkhidmat, taat, loyal, cinta dan takut hanya pada Alloh...Semua manusia akan berujung kepada Alloh, bertemu dgn Alloh dan  menghadapi hari persidangan yang adil...yang tidak melewatkan satupun kejadian dan peristiwa.
Pada hari kiamat dan hari pembalasan, hilang sudah semua kenikmatan2 yang dijumpai di dunia; harta benda yang melimpah, istri atau wanita cantik yang mendampingi, anak2 yang lucu, kedudukan yang tinggi di mata manusia, keterkenalan/popularitas. Semua berakhir dan berbatas hanya dalam kehidupan dunia....Dengan pemahaman ini, maka setiap amal yang dilakukan di dunia (dan manusia mempunyai kuasa untuk beramal baik di dunia), akan ada pertanggungjawaban dan pembalasan atas semua amal. Maka manusia diarahkan untuk memandang bahwa ada alam lain diluar alam dunia, sehingga tidak terkekang oleh kepentingan2 duniawi (0% dunia, 100% akhirat).
, beramal baik untuk mendapatkan balasan yang baik berupa surga, dan takut berbuat dosa karena ada akibat buruk yang menanti yaitu adzab siksa neraka.

Ayat ini adalah persimpangan jalan...antara ‘ubudiyah kepada Alloh dengan membebaskan diri dari keterikatan dan keterkekangan urusan dunia, menempatkan hakikat kemanusiaan yang tinggi yang dikehendaki Alloh bagi hamba-hamba Nya; dengan ide-ide dan amal-amal yang mengikuti keinginan nafsu yang sempit, pemikiran yang kotor, dan kesenangan2 sesaat...
Tidaklah sama orang-orang yang beriman kepada akhirat dan orang2 yang mengingkarinya, baik dalam perasaan, akhlak, perilaku, maupun amal tindakannya..mereka adalah dua golongan yang berbeda tabiatnya, tidak akan bertemu di muka bumi dalam suatu amalan, dan tidak akan bertemu di akhirat dalam pembalasannya...
Inilah persimpangan jalan...

5.       Iyyakana’budu wa Iyyakanasta’iin.
Ini adalah bagian dari aqidah yang menyeluruh, selain kepercayaan pada adanya hari pembalasan; yaitu tidak ada ibadah kecuali kepada Alloh dan tidak ada isti’anah (permohonan pertolongan) kecuali kepada Alloh juga..
Karena Alloh adalah Pemilik dan Penguasa hari pembalasan, maka hanya kepada Alloh saja kita menyembah, dan hanya kepada Alloh saja kita memohon pertolongan.
Iyyaka  : Hanya kepada-Mu (Alloh) , disebut diawal ayat, baru setelahnya na’budu. Alloh disebut terlebih dahulu, baru hamba (manusia) menyembah dan beribadah kepadanya. Ini mengandung arti peniadaan manusia, mengenal dan mengingat Alloh terlebih dahulu, baru kita manusia/ hamba menyembahNya. Na’budu ( fi’il mudhoriy) merupakan aktivitas yang terus menerus (menyembah dan beribadah pada Alloh), selalu hingga waktu tak terhingga...dilakukan oleh manusia yang jatidirinya tiada... semua yang ada hanya Alloh..
Iyyaka nasta’in : Hanya kepada Mu (Alloh) kami memohon pertolongan.
Memohon pertolongan (dalam urusan yang diluar kausalitas, seperti umur, rizqi, jodoh maut/nyawa)  hanya kepada Alloh, tidak kepada
1.       Nabi
2.       Sahabat dan tabi’in
3.       Orang tua
4.       Orang “pintar”
5.       Ustadz yang dianggap sholeh
6.       Guru/murobbiy
7.       Suami/istri/anak
Dalam artian, bahwa segala urusan meminta pertolongan (berdoa) hanya kepada Alloh, sedangkan berikhtiar berhubungan dengan manusia diatur sesuai dengan syari’at .
Iyyakana’budu : manusia beribadah dan  menyembah kapada Alloh dahulu, baru
Iyyakanasta’in : manusia meminta pertolongan hanya kepada Nya..
Pembuktian dulu bahwa manusia itu menyembah Alloh, baru ia layak mendapat pertolongan Alloh. Terlalu banyak nikmat yang diberikan oleh Alloh jika dibandingkan dengan seberapa banyak kuantitas dan kualitas penyembahan (ibadah) kita kepada Nya..
1.       Diberi sehat, malah dipakai maksiat (pacaran, dugem, main2 yg berlebihan)
2.       Dikasih cantik malah aurotnya dibuka (diperlihatkan pada semua manusia)
3.       Dikasih rizqi berupa hanya untuk senang2 sendiri (pribadi), tidak dishodaqohkan/wakaf/tdk infaq di jalan Alloh..
4.       Dikasih pandai malah menyombongkan diri dan bangga dengan ilmu yg “sedikit” itu..
Manusia itu lupa bahwa sehat, cantik, kaya, pandai, terpandang itu semuanya datang dari Alloh...
6. Ihdinashshirothol mustaqim
a.Ihdi (huda) ; fi’il amr (kata perintah) petunjuk , na : kami , (diperintahkan oleh Allah) tunjukilah kami, bukan kami memohon petunjuk,             menandakan peniadaan pada jatidiri manusia untuk ketiga kali kepada Alloh, wajib  kita semua (mukmin/ na) memohon diri dg meniadakan dirinya sendiri, dg merendahkan/menghambakan dirinya dihadapan Allah. 
b. Shirotho = jalan. Almustaqim = tol (mustaqim=lurus; Al=tertentu). Artinya jalan yg bebas hambatan, lapang, lancar, mudah, tidak akan kesasar krn lengkap dg petunjuk jalan spt berada di jalan tol. Sdh pasti smp tujuan (bertemu Allah). Kemudian berilah kami ke “Istiqomah” an berada di jalan ini setelah kami mengetahuinya..
Hal ini merupakan urusan yang terbesar dan pertama kali diminta oleh orang mu’min kepada Tuhan Nya agar Dia menolongnya.
7. Shirotholladziina an’amta alayhim.
Jalan orang2 yg pernah Engkau beri nikmat,  (an’am=nikmat; ta=Engkau), An’amta fi’il madhi, artinya telah diberi nikmat (pemberian nikmatnya telah terjadi seperti disebutkan dalam ayat 1 dan 2). ‘Ala=atas; him=mereka. Allah disebut lebih dahulu (mengutamakan Allah diatas segalanya), baru disebut: atas mereka (dihilangkannya jati diri manusia utk ke-4 kalinya). Menunjukkan bahwa Allah yg berhak memberikan petunjuk kpd hambanya bukan manusia (Nabi, Ustadz, guru atau murobbi), krn tugas manusia hanya bisa menyampaikan risalah saja. Bertakwanya seseorang hanya Allah yg berhak memberikan hidayahNya (Hak Prerogatif/Mutlak).
Ghoiru=bukan; maghdubi=dimurkai; ‘alayhim (bukan jalan yg dimurkai), disini Allah berfirman menggunakan kalimat pasif (subjeknya tidak disebut) artinya Allah sebenarnya tdk pernah murka secara langsung, walaupun hambanya berbuat maksiat. Buktinya orang2 kafir, munafik dan fasik masihdiberi  kehidupan yg layak (Ar Rohman). Orang2 yg dimurkai adalah orang2 Nasrani (dikarenakan mereka sudah mengetahui kebenaran tetapi kemudian berpaling darinya).
Wa=dan; laa=tidak (dari dulu, sekarang, sampai yang akan datang);  dhollin (sesat). Orang2 yg sesat adalah orang2 Yahudi (membangkang setiap perintah Alloh dan membunuh Nabi-Nabi Alloh, sehingga mereka tersesat dari kebenaran sampai tidak tahu jalan kebenaran sama sekali).
Artinya orang2 mukmin tidak boleh berakhlak seperti Yahudi dan Nasrani dalam setiap amal, pemikiran dan  semua aktifitas perjalanan hidupnya. Jalan yang harus ditempuhnya adalah jalan hidayah (petunjuk) ke jalan hidup yang lurus yang merupakan jaminan kebahagiaan di dunia dan di akhirat sampai kepada keridhoan Alloh..
Wallohu a’lam bishshowwab..


























Wa Ba’du.
Inilah surah pilihan yang diulang-ulang membacanya dalam setiap kali sholat,
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Qur’an yang agung.” (Al Hijr 87)

Diriwayatkan  dalam Shahih Muslim dari Hadits Al A’la bin Abdurrahman, dari Abu Hurairoh, dari Rasulullah SAW, Beliau bersabda,

“Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku membagi shalat antara Aku dan hamba Ku menjadi 2 bagian, separuhnya untuk Ku dan separuhnya untuk hamba Ku, dan bagi hamba Ku apa yang ia minta. ‘Apabila hamba mengucapkan Alhamdulillaahi rabbil’aalamiin, Allah berfirman Hamba Ku telah memuji Ku”. Dan, apabila hamba mengucapkan Ar rahmaanirrahiim, Allah berfirman Hamba Ku telah menyanjung Ku”. Dan, apabila hamba mengucapkan Maalikiyaumiddiin, Allah berfirman “Hamba Ku telah memuliakan Ku”. Dan apabila hamba mengucapkan “Iyyaaka na’budu wa iyyaka nasta’iin”, Allah berfirman Ini  adalah antara Aku dan hamba Ku, dan bagi hamba Ku apa yang ia minta”. Maka apabila hamba itu mengucapkan “Ihdinashshirathal mustaqiim, Shirothal ladziina an’amta alaihim ghairil maghdhubi ‘alaihim wala Dhoolliin”, Allah berfirman, “Ini adalah untuk hamba Ku, dan bagi hamba Ku apa yang ia minta.”