Jumat, 23 November 2012

Cara Mandi Janabah (Mandi Besar/Mandi Junub)


Apabila seorang wanita yang telah selesai menjalani masa haid memiliki kewajiban untuk mandi janabah (biasanya kita menyebutnya dengan sebutan mandi besar atau mandi junub), seperti firman Allah :
“Dan jika kalian junub, maka mandilah.” (Al-Maidah : 6)
Cara mandi janabah
  1.   Membaca basmalah, dengan Niat menghilangkan hadats besar melalui mandi
  2.   Membasuh kedua telapak tangan tiga kali
  3. Setelah itu beristinja’ (cebok) dan membersihkan segala kotoran yang terdapat pada kemaluan
  4. Berwudhu secara sempurna seperti hendak melakukan shalat 
  5.  Menyiramkan air ke kepala sebanyak tiga kali dan menyela-nyela rambut dengan air
  6.   Mengguyurkan air ke seluruh tubuh (yang dimulai dari setengah badan bagian kanan dan kemudian setengah bagian sebelah kiri)

Sebagaimana yang diriwayatkan dari Aisyah :
“Apabila Rasulullah shallallahu alaihi wasallam hendak mandi janabah beliau memulai dengan membasuh kedua telapak tangan sebelum beliau memasukkannya kedalam bejana. Kemudia beliau membasuh kemaluan dan berwudhu sebagaimana hendak melaksanakan shalat. Lalu beliau menyela-nyela rambutnya dengan air. Setelah itu, beliau menyiram kepalanya tiga kali dan menyiramkan air ke seluruh tubuhnya” (HR. At-Tirmidzi)
Ketika Mandi, wanita Muslimah sebaiknya juga memperhatikan bagian ketiak, lutut dan pusar, sehingga bagian-bagian tersebut benar-benar terkena air.  Sedangkan yang termasuk rukun mandi adalah sebagai berikut:
Rukun Mandi (sesuatu yang Harus dikerjakan)
  1.  Niat
  2. Berkumur dan beristinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung dengan menghirupnya sampai jauh ke dalam hidung) disertai guyuran air keseluruh tubuh.

Di dalam pelaksanaan mandi seusai masa haid, wanita muslimah disunnahkan (sunah : perbuatan yang apabila dikerjakan mendapat pahala, dan apabila ditinggalkan tidak mendapat siksa) agar membawa kapas atau potongan kain untuk mengusap tempat keluarnya darah guna menghilangkan sisa-sisanya. Selain itu, disunnahkan mengusap bekas darah dengan minyak ja’arafan atau parfum lainnya atau sabun. Apabila tidak ada sabun, maka air saja sudah cukup.
Diriwayatkan dari Asma’ :
“Hendaklah salah seorang di antara kalian mengambil daun bidara dan air, kemudia bersuci dengannya sebaik mungkin. Setelah itu menyiramkan air ke kepala, dan memijitnya dengan kuat, sehingga meresap sampai ke kulit kepala. Lalu menyiramkan air keseluruh tubuhnya dan setelah itu mengambil potongan kain yang diberi parfum. Kemudian mempergunakannya untuk bersuci.” (HR. Muslim)

Ket:  Bidara atau widara (Ziziphus mauritiana).  Pohon bidara mempunyai banyak khasiat, daun-daunnya akan membusa seperti sabun apabila diremas dengan air. Bila tidak menemukan daun bidara yang alami, sekarang ini banyak sekali sabun yang bisa kita gunakan. Tetapi seringkali, sabun sekarang ini mengandung parfum/ bahan kimia membahayakan, oleh karena itu, untuk organ kewanitaan sebaiknya mencari sabun yang aman untuk digunakan atau menggunakan air saja sudah cukup asalkan membersihkannya dengan benar.

Sabtu, 03 November 2012

Tafakur

Cinta Allah

Apakah Allah mencintaiku?
sedangkan dosa-dosaku begitu banyak
Apakah Allah mencintaiku
padahal ilmu agamaku tidak seberapa
Apakah Allah mencintaiku?
terkadang sikapku mengikuti hawa nafsu
Apakah Allah mencintaiku?
tanyalah pada setiap kau akan berbuat
Jika kau ingin makan, tanyalah pada dirimu "apakah jika kau makan ini Allah akan mencintaimu?
jika tidak karena makanan itu haram, maka tinggalkanlah
Jika kau ingin tidur, tanyalah pada dirimu "apakah kalau kau tidur sekarang Allah akan mencintaimu?
jika tidak karena tidur saat itu adalah kelalaian, maka langsung bangun dan kerjakanlah amanahmu

Bukan pujian manusia
Tapi pujian Allah
Bukan penilaian manusia
Tapi penilaian Allah
Selalu berharaplah Cinta Allah

Kamis, 01 November 2012

Puisi kenangan dan perpisahan kuliah


Kenangan Indah yang Kita Lalui


Rintikan hujan membasahi bajuku
Ku tatap langit yang semendung kalbu..
Terputar kembali dalam benakku
Memori-memori yang telah ku lalui..

Terbayang wajah salah satu temanku..
Dia bersorak..”Hore..Saya berhasil nginfus ..”
Dan yang lainnya mengeluh..”Saya belum bisa,,tadi tangan saya  gemetar, Sekarang memang gagal, tapi nanti saya pasti coba lagi”
Terbayang kembali,, seorang anak kecil berteriak..
“Emak..emak..hoyong nasi goreng..”
“Emak kadieu..abdi hoyong  jajan”
Duhai sayang,,ibumu tidak akan datang..jawabku dalam hati…
Seandainya kau tau dek..ibumu telah meninggal..
Sama sepertimu..beliau korban luka bakar..bahkan ayahmu juga sedang dirawat,
Beruntunglah aku masih diberi nikmat sehat
Aku bersyukur selama profesi banyak hikmah yang ku dapat setiap harinya..

Ingatkah kawan…??
Berawal dari sebuah perjumpaan yang berkembang menjadi kebersamaan
Kita susuri setiap langkah dari pagi hingga siang
Berjuang dalam satu organisasi..
Kita habiskan waktu di kampus tercinta..
Belajar teori Orem dan kebutuhan dasar manusia..
Sistem Respirasi, Kardiovaskuler hingga Maternitas
Mengerjakan LO etiologi, patofisiologi hingga asuhan keperawatan
Saling berdiskusi bersama dalam kelompok…

Kawan..
Dulu..disaat aku berjuang kuliah dan jauh dari orangtua..
Kau selalu pinjamkan tanganmu, untuk mendorongku dikala aku melemah
Kau selalu pinjamkan pundakmu, untuk bersandar dalam pedihnya kekecewaan
Kau selalu mengorbankan waktumu, untuk menemani diriku sekedar untuk jalan-jalan dan makan bersama..
Kau menyapaku dalam kesendirian yang melelahkan
Canda-tawa, khawatir, kesal, dan rasa sedih telah kita lewati bersama..

Dosenku..
Engkau bagaikan lentera yang menerangi kami dengan ilmu..
Disaat kami tidak mendengarkanmu…
Engkau tak pernah mengeluh dan tak pernah menyerah untuk mendidik kami
Kesabaranmu, kasih sayang, dan pengorbananmu
Sangat berarti bagi kami untuk bangkit maju
Maafkanlah kami bila telah membuatmu kecewa
Jasamu akan kami semat di dalam dada

Kehidupan memang ditakdirkan untuk berputar
Waktu ini terus berjalan,,perlahan tapi pasti
Menghilangkan sebuah kisah kebersamaan antara kita
Kawan..
Serentak tubuhku bergetar..
Mataku berkaca-kaca dan hatiku bergemuruh mengingat kata perpisahan..
Andaikan aku diberi waktu lebih lama
Inginku bercengkerama dengan kalian semua..Satu per satu..

Sesaat setelah ini…
Tak akan ku temui lagi sosok sahabatku yang riang penuh canda
Tak akan ku temui lagi sosok Pak Satpam, Bapak/Ibu perpustakaan dan SBA, Petugas kebersihan, hingga ibu kantin

Sesaat setelah ini..
Tak akan ku temui lagi sosok tegas penuh wibawa
Dosen-dosenku yang tanpa lelah menanggung beban masa depan kita
Sosok pahlawan dan motivator, yang setiap saat memberi nasihat..
 "Terus semangat dan gapai cita-cita ya"

Dosenku..
Tiada kata yang pantas kami ucapkan
Selain ku haturkan terimakasih  atas semua jasa-jasamu

Sahabat,,perpisahan bukanlah sebuah akhir
Namun, merupakan sebuah awal
Awal untuk melepasmu
Awal untuk merelakanmu
Dan awal..untuk mengenangmu
Jangan menangis sahabat..
Bila masih ada umur,,ku harap kita bisa bertemu kembali

Selamat jalan,
Jalan kehidupan masih panjang untuk kita lewati..
Tetap semangat dan kuat..
Hanya doa yang dapat ku panjatkan..
Semoga engkau sukses selalu..
Hingga suatu saat ku dengar namamu mengharumkan Bangsa dan Negara